Puisi-Puisi Ersha Rambu
JANJI
Alunan angin berbisik
Kau tidak perlu terusik
Dengan segala ambigu
Yang kian membelenggu
Dari lantunan syair paling kikir
Ada banyak ingkar dan ikrar
Aksaraku terkais tangis
Sedang kau, asmaramu terlukis dengan luka yang semakin
terkikis
Bernarasi dengan diksi ilusi
Hancur bersama imaji
Dengan asa yang tersisa
Namamu indah selalu ku eja
Namun alur tetap terucap
Bahwa ingkar semakin meratap
Dengan rasa yang hakiki
Dengan cinta yang sejati
Aku merintih
Aku memilih menahan perih
Diam-diam ku tenggelamkan bait puisi
Di penghujung sepi
(Sumba , 2019)
KEKASIH
Duhai kekasihku,
pada jantung malam angin berkabar kerinduan
Sembuhkan luka dengan kidung asmara
Ketika kau tiada di sisi
Sunyi menyentuh dinding imaji
Sepasang senyum saling padu
Apakah kita akan menjadi sepasang mimpi
yang teramini dalam doa
Kekasih, kini aku berdiam disini
Memeluk bayangmu dalam rapalan
kata yang kian terjaga
Bersama tirai keresahan
Kekasihku, jarak ini terus melirih
Canda dan cinta
ada di antara kesunyian dan keheningan
Pada larik puisiku,
mengisyaratkan makna dan doa diujung
aminku ....
(Sumba , September 2019)
* Ersha Rambu, gadis manis penyuka puisi kelahiran sumba pernah studi Unipa Maumere.
Alunan angin berbisik
Kau tidak perlu terusik
Dengan segala ambigu
Yang kian membelenggu
Dari lantunan syair paling kikir
Ada banyak ingkar dan ikrar
Aksaraku terkais tangis
Sedang kau, asmaramu terlukis dengan luka yang semakin
terkikis
Bernarasi dengan diksi ilusi
Hancur bersama imaji
Dengan asa yang tersisa
Namamu indah selalu ku eja
Namun alur tetap terucap
Bahwa ingkar semakin meratap
Dengan rasa yang hakiki
Dengan cinta yang sejati
Aku merintih
Aku memilih menahan perih
Diam-diam ku tenggelamkan bait puisi
Di penghujung sepi
(Sumba , 2019)
KEKASIH
Duhai kekasihku,
pada jantung malam angin berkabar kerinduan
Sembuhkan luka dengan kidung asmara
Ketika kau tiada di sisi
Sunyi menyentuh dinding imaji
Sepasang senyum saling padu
Apakah kita akan menjadi sepasang mimpi
yang teramini dalam doa
Kekasih, kini aku berdiam disini
Memeluk bayangmu dalam rapalan
kata yang kian terjaga
Bersama tirai keresahan
Kekasihku, jarak ini terus melirih
Canda dan cinta
ada di antara kesunyian dan keheningan
Pada larik puisiku,
mengisyaratkan makna dan doa diujung
aminku ....
(Sumba , September 2019)
Ersha Rambu |
* Ersha Rambu, gadis manis penyuka puisi kelahiran sumba pernah studi Unipa Maumere.
Post a Comment