Tarian Daerah Flores Timur Warnai Pembukaan Festival Lamaholot 2019
* Di Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur
Tarian daerah
Flores Timur mewarnai pembukaan Festival Lamaholot 2019 di Desa Bantala, Kecamatan Lewolema,
Kabupaten Flores Timur, Rabu (11/9). Tarian daerah dan atraksi budaya yang
dipentaskan merupakan ungkapan kesatuan dalam menjaga nilai-nilai dasar
Lamaholot seperti persatuan, gotong royong, tolong-menolong, saling menghargai,
menghormati, dan mengunjungi. Ikatan tersebut dicerminkan dalam ritual
persatuan seni Lado, Sadok Nonga, Leon Tenada, Dolo-Dolo, Sole Oha, serta tarian Hedung.
Disampaikan
bahwa festival tersebut akan berlangsung di dua wilayah Kabupaten Flores Timur
yakni di Lewolema (11-13 September) dan Pulau Adonara (14-15 September).
Festival tersebut diharapkan memotivasi peran serta masyarakat setempat untuk berusaha
menggali dan menegaskan kembali ikatan kekerabatan, serta kesatuan
kampung-kampung adat yang dijaga dengan ritus-ritus serta janji adat sejak
zaman lampau.
Festival tersebut
dibuka langsung oleh Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon. Bupati Antonius
dalam sambutannya dirinya mengapresiasi antusiasme masyarakat Flores Timur
dalam mendukung penyelenggaraan Festival Lamaholot yang akan berlangsung di dua
tempat pada bulan september ini.
“Kita
patut menyampaikan terima kasih kepada Pihak Kementerian Pendidikan dann
Kebudayan yang memasukkan Festival Lamaholot dalam 20 titik Platform
Indonesiana,” tuturya.
Bupati Antonius
Gege Hadjon pada pembukaan festival tersebut, secara tegas melarang kehadiran air kemasan
selama pelaksanaan Festival. Larangan tersebut bertujuan mengurangi sampah
terutama sampah yang berasal dari bahan plastik sebagaimana Peraturan Bupati
Nomor 43/2019 di panggung Festival Nubun Tawa II, Desa Bantala, Kecamatan
Lewolema, Rabu 11 September 2019. (Eko Tukan, Vinsen
Polli & Tim GenPi NTT).
#budayasaya#budaya indonesia
#genpi #genpi_ntt #exoticntt #exotic_ntt
Post a Comment