Wujudkan Mimpi Warga Desa Noepesu dan Bonle'u Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS Bangun Jembatan Bima Sakti
* Penulis Gres Sha/ Editor Vinsen Polli
Jembatan Bima Sakti menghubungkan Desa Noepesu-TTU dan Bonleu-TTS/Foto Istimewa |
Wujudkan Mimpi Warga Desa Noepesu dan Bonle'u Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS Bangun Jembatan gantung (Bima Sakti) yang menghubungkan 2 Kabupaten di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara dan Timor Tengah Selatan. Pembangunan Jembatan Bima Sakti yang diprakasai oleh TNI Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS yang bekerja sama dengan Vertical Rescue Indonesia (VRI) untuk mewujudkan mimpi masyarakat perbatasan. Jembatan Bima Sakti sudah selesai dibangun dan diresmikan pada, Selasa, 14 Juni 2020.
Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS Letkol Inf Wisyudha Utama dalam sambutannya pada acara peresmian dan penyerahan Jembatan Bima Sakti, Selasa (14/7) menyampaikan bahwa pembangunan Jembatan Gantung Bima Sakti merupakan wujud pengabdian Satgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS kepada masyarakat, sebagai implementasi dari 8 Wajib TNI, khususnya: menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
“Kami TNI berasal dari rakyat, hidup dan berkarya di tengah rakyat, karena itu saat ini dan sudah seharusnya kami mengabdikan diri kepada rakyat untuk menjawabi kerinduan masyarakat pedalaman akan kesejahteraan hidup sosial ekonomi masyarakat,” katanya.
Spot Foto Jembatan Bima Sakti yang diresmikan dan diserahkan kepada masyarakat Desa Noepesu dan Bonleu oleh Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS Letkol Inf Wisyudha Utama/Foto VA |
Pembangunan Jembatan Gantung dengan panjang 80 meter dan lebar 1,2 meter ini, dilaksanakan secara swadaya, anggarannya sebagian besar dari Satgas Yonif 132/BS dan dibantu donatur, sedangkan pengerjaannya dibantu Tim Vertical Rescue Indonesia (VRI) sebagai tenaga ahli serta masyarakat dua desa dengan semangat gotong royong yang luar biasa dalam membangun Jembatan Gantung tersebut.
Ketua Tim VRI Tedi Ixdiana pada kesempatan tersebut mengaku bangga dan kagum dengan proses pembangun jembatan yang sangat tampak semangat gotong royong masyarakat di Desa Bonleu-TTS dan Noepesu-TTU. Dirinya mengaku bahwa pengalamannya dalam bekerja sama membangun jembatan, "Satgas Pamtas Yonif 132/BS telah membuat bahagia masyarakat dengan membangun jembatan gantung, dan pembangunan Jembatan Bima Sakti ini sebagai "jembatan terindah" dari 102 jembatan lain selama kami bekerja sama dalam membangun jembatan," ucap Ketua Tim VRI.
Suasana saat malam hari dari atas Jembatan Bima Sakti/ Foto VA |
Kepala Desa Noepesu, Yosep Mamo pada kesempatan yang sama bersyukur dan berbahagia atas pembangunan jembatan Bima Sakti di Sungai Noebesi yang sangat megah dan menjawabi kerinduan masyarakat di Desa Noepesu-TTU dan Bonleu-TTS. Yosep Mamo sangat terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonif 132/BS, dan Tim VRI 1000 jembatan yang telah mewujudkan impian masyarkat di Desa Bonleu dan Noepesu selama bertahun-tahun untuk membuat jembatan di atas Sungai Noebesi.
“Saat musim hujan tiba, kami masyarakat sangat kesulitan untuk melewati kali Noebesi ini, karena arusnya sangat deras, dan bahkan setiap tahun sungai ini memakan korban jiwa. Karena itu patut bersyukur dan berbahagia sekaligus mengucapkan terima kasih kepada TNI Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 132/BS yang mau perhatikan keadaan kami di Desa Noepesu dan Bonleu ini,” tuturnya.***
Post a Comment