CATATAN RINDU DARI FATIMA: Setelah Mei yang Berdosa (Oleh Antonius Suya Kiri )

Foto Ilustrasi Antonius Suya Kiri

Ada rindu dari balik bilik. Tempat bertemu antara mata dan kumpulan kata. Antara pendapat orang dan pemikiran pribadi. Pun ada perselisihan antara pikiran dan rasa. Kemarin-kemarin memang tak seberat hari ini. Kemarin-kemarin banyak santai, buang-buang waktu tanpa beban, dan berdusta pada kumpulan kata tanpa malu. Mungkin kemarin-kemarin itu pantas disebut acuh tak acuh penuh sadar.

Kesadaran dikhianati tanpa takut. Malu pun tak lagi ada. Tentang rasa pun, tak ada lagi peduli walau banyak bicara tentang empati. Kemarin-kemarin sadar tapi acuh. Bukan tak tahu apa-apa. Banyak tahu tapi malas tahu. Tahu-tahunya memang manusia acuh. Acuh hanya akan membawa sial. Lebih sial lagi, acuh itu tak disadari karena saking acuhnya. Acuh seakan membutakan. Gelap bahkan pekat. Menutupi kesadaran diri. Pun motivasi-motivasi didalamnya. Tfuih, manusia apa macam begini!

Hari ini mungkin hari berakhirnya acuh.  Sudah ada penyesalan-penyesalan. Kalau-kalau duduk mendengar pembicarannya di ruang kelas itu urgen. Supaya ada pikiran yang terbuka, tajam, dan bersih. Tak melulu tentang rasa, tetapi juga menggunakan rasa dengan tepat. Bukan apa-apa, hanya saja supaya bisa berilmu. Ah, mungkin karena sudah ada kesadaran. Bahwa beberapa waktu lalu sempat tak sadar. Sadar mulai dianggap penting. Kalau sadar bahwa pernah tak sadar, kedepan sadar-sadar selalu agar jangan acuh.

Akhirnya tahu kalau acuh itu menyesatkan diri sendiri. Acuh seakan mendiskriminasi. Menyudutkan dan menyakitkan. Seolah tak mampu bersanding. Padahal bisa berpikir dan mampu merasa. Jangan lagi menyulam niat atau keberanian untuk acuh lagi. Cukup acuhkanlah acuhmu.  

Begitu saja dulu. Dari Fatima yang untuk sementara waktu menutup diri dari pertanyaan, “ Fatima itu siapa?” Jika nanti ada lagi yang bertanya tentang siapa aku, katakanlah saja kepada mereka bahwa aku adalah “yang belum pantas kalian ketahui”.***


*Antonius Suya Kiri adalah mahasiswa Fakultas Filsafat Unwira-Kupang. Kelahiran, 10 Mei 1999. Tertarik pada Feminisme usai berkenalan dengan filsuf Edith Stein.

7 comments: