Tertanggal 30 Juni (Kau tinggalkan bingkisan dan goresan)
*Puisi ini diterbitkan pada tahun 01 Juli 2019 pada dinding facebook saya dan hari ini ada berita kenangan 1 tahun lalu pada dinding facebook saya lagi. Karena itu, supaya lebih menarik saya copas dan terbitkan lagi di bloger. TERIMA KASIH, SELAMAT MEMBACA.
Malam itu kau kibarkan puisimu setengah
badan,
Kau pandang rasa dengan segala diammu...
Wajah polosmu bagaikan pantai berpasir putih Maukaro*
Lunglai suaramu mendekam parasmu
Hadirkan pilu semalam
Katamu sedikit mengejek
Lantas memfitnah dengan keras
"Aku terus melangkah....."
Ilustrasi/Fb Vinsen Polli |
Orang-orang menyaksikanmu dengan rinai
ingin menangkap setiap kata dalam bait puisimu untuk disantap lantaran belum saatnya makan malam tiba.
Mungkin sudah waktunya, namun kau dan kita yang mengulur.
Mengulur untuk dengarkan puisimu hingga tuntas dan tamat.
"3 Juni yang sepi dan sunyi juga kelabu kau datangi aku pada bulanku...." sedikit lanjutan puisimu yang kurekam, maaf bila malam itu kau tak sempatkan izinkan diriku untuk merekam.
Katamu ini untuk kalangan sendiri.
Lagi
"30 Juni lalu tamat"
Benarkah malam itu untuk kau menulis puisi dan mengibarkannya dengan setengah badan?
Orang-orang menuturkan bahwa pada bagian akhir puisimu nada suaramu sedikit terbata dan air mukamu tampak berubah. Ada juga yang menuturkan bahwa pita suaramu seakan putus dan semua mereka ketakutan
Mereka serta merta mengatakan padaku:
"Pada malam tadi kau tinggalkan bingkisan dan goresan"
Maaf pada bagian akhir puisimu suasana makin riuh dan tak fokus mendengarkan dengan baik pesan puisimu malam itu. Lantaran kekalahan tim Argentina dalam piala dunia orang-orang serentak bersorak ria sembari mengejek dan memfitnah.
Suasana makin memanas ketika tim andalan Portugal ikutan pulang kampung.
TdM, 01 Juli 2019
*Maukaro: Sebuah tempat di wilayah Pantai Utara Kabupaten Ende.
Tonton Juga Video Pembacaan Puisi 30 JUNI oleh Vinsen Polli di sini:
Post a Comment