KULANTANGKAN SETIAKU ABADI SEBAGAI DOA ATAS KERAPUHANKU

          Sabtu, 25 Maret 2017, bertepatan dengan Hari Raya Kabar Sukacita 8 suster muda dari Congregatio Imitatio Jesu (CIJ), berlangkah perlahan menuju altar Tuhan untuk mengikrarkan kaul kekal seumur hidup bertempat di Kapela Agung Biara Pusat Potu. Para yubilaris diapiti oleh kedua orangtua bersama para Imam konselebrantes dan Uskup Agung Ende sebagai konselebran utama.

            Perayaan ekaristi dipimpin oleh Uskup Agung Ende Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr dan dimeriahkan oleh koor dari para siswa-siswi dan guru-guru SMK Katolik Muktiaca Ende. Suasana bahagia tampak dalam wajah para yubilaris ketika lagu pembuka dilantunkan, mengiringi ajuda, bersama kedelapan yubilaris dan orang tua beserta para imam dan uskup berlangkah menuju altar Tuhan.

Wajah ke-8 Suster Yubilaris yang mengikarkan kaul kekal pada sabtu 25 Maret 2017 (Foto: Br. Nelson, SVD)

            Persembahan diri adalah pilihan yang mesti dijalankan sepenuhnya dengan hati yang murni dan total. Para suster dengan suara lantang menjawab “Ya” untuk hidup sebagai mempelai Kristus seumur hidup. Para suster yubilaris yang berkaul kekal adalah: Sr. Edel Meriqui Moi, CIJ (Rowa-Nagekeo), Sr. Marselina Ule, CIJ (Raja-Nagekeo),  Sr. Lestiana Jaimun, CIJ (Ranggu-Manggarai Barat), Sr. Joaninha P. Soares, CIJ (Ermera- Timor Leste), Sr. Joaninha Martins, CIJ (Aileu-Timor Leste), Sr. Gethardus Evaristus,CIJ (Kekasewa-Ende), Sr. Maria A. Medang, CIJ (Waerana-Manggarai Timur), dan Sr. Eufrasia G. Guteres (Ermera-Timor Leste).

            Refleksi atas tema perayaan kaul kekal yang diangkat oleh kedelapan yubilaris “KULANTANGKAN SETIAKU ABADI SEBAGAI DOA ATAS KERAPUHANKUmengandung ungkapan manusiawi yang lahir dari proses refleksi yang mendalam. Setia mengandung komitmen untuk diaplikasikan bukan merupakan ungkapan kata-kata belaka yang hanya terucap pada mulut tanpa adanya realisasi dalam ikrar setia mengikuti Kristus seumur hidup.

            Kesetiaan pada era digital ini, sulit untuk dilaksanakan. Hal ini bukan hanya terjadi pada kaum religius melainkan kaum awam juga tidak setia pada janji nikah yang telah dikukuhkan, yakni cinta akan satu istri atau satu suami. Setiap kita mesti mengakui hal ini sebgai ungkapan setia dalam kerapuhan manusiawi yang tak terbatas waktu. Dalam kerapuhan kita mesti berpijak kokoh pada keyakinan ilahi dan manusiawi.

            Pada momentum sakral itu kedelapan suster mempersembahkan diri untuk mengikuti Kristus seumur hidup. Dihadapan uskup agung Ende, pemimpin umum kongregasi CIJ dan umat yang hadir, kedelapan suster mengikrarkan janji setia kepada Allah untuk selamanya.

            Usai perayaan ekaristi dilanjutkan dengan respsi sederhana bertempat di Aula Biara pusat CIJ Potu. Umat yang menempati tempat duduk yang telah disediakan hingga di pelataran depan biara pusat CIJ Pusat. Master of caremony (Mc) dengan suara memekik memuji kebesaran Allah yang telah memperkenankan para suster untuk seia sekata mengikutinya seumur hidup. Resepsi sederhana diramu dengan beberapa acara yang di sponsor oleh Muktiaca Band.

            “Hari ini kami sangat bahagia dan karena boleh semangat mengungkapkan isi hati kami bahwa kesetiaan Tuhan tak pernah berkesudahan dalam seluruh perjuangan panggilan yang telah kami lalui bertahun-tahun. Pilihan yang hanya sebuah mimpi telah menjadi kenyataan. Ini semua boleh terjadi karena komitmen yang kuat dalam perjuangan hidup kami dari awal masa formasi, kami memlilih untuk bergabung dalam kongregasi CIJ hingga pada pengikraran kaul kekal yang telah berlangsung”, tutur Sr. Edel Meriqui Moi, CIJ ketika mewakili para yubilaris menyampaikan kesan mereka tentang hari sukacita yang dialami bersama ketujuh temannya.

            Sr. Marselina Ule, CIJ juga turut menyampaikan kebahagiaanya saat itu bahwa momentum yang penuh sukacita mengajak semuat umat yang hadir untuk bergembira dalam iman akan Kristus. Kebesaran Tuhan bekerja dalam diri setiap pribadi manusia yang rapuh dan menjadikannya berharga dan mulia dalam seluruh ziarah panggilan hidup manusia.

“Hari ini tarekat menggapai usia ke 82 dan hari inipula kami delapan suster muda mengikrarkan kaul setia kami untuk selamanya. Sungguh kebesaran Tuhan tak pernah berkesudahan. Kita menabur, dan pada waktunya kita akan menuai. Doakan kami agar terus berkanjang dalam pilihan hidup mengikuti Yesus dengan menghidupi spiritualitas tarekat secara total,” cerita Sr. Marselina Ule, CIJ  disela-sela resepsi bersama ke-8 keluarga yubilaris di Biara Emaus, Jalan Diponegoro Ende. (Br. Vinsen Polli, SVD)

 

 

No comments