Renungan Harian katolik, Edisi Kamis, 08 Oktober 2020 Pekan Biasa XXVII
*Oleh P. Steph Tupeng Witin, SVD
Bacaan I: Galatia 3:1-5
Injil Lukas 11:5-13
Ilustrasi Foto Vinsen Polli |
"Quis autem ex vobis patrem petit panem, numquid lapidem dabit illi?" (Luk 11:11)
(Bapa manakah di antara kalian, yang memberi anaknya sebuah batu, kalau anak itu minta roti?).
Doa itu tak sekadar jadi pengetahuan. Bahwa seseorang telah kuasai beberapa rumusan doa. Masih ada hal lebih di balik sebuah 'irama berdoa.' Itulah kehendak dan kesempatan
Doa mengisyaratkan satu 'kesempatan agung nan suci'. Dalamnya, kita berkomunio hangat dengan Dia yang kita imani. Kesempatan seperti itu dinilai dan dialami sebagai harta pribadi yang kaya. Karenanya kesempatan doa itu memang mesti dirawat semestinya.
Momen luhur seperti itu pasti tercipta, andaikan kita miliki kehendak yang tulus. Saat kita miliki gerakan batin untuk "meminta, mencari dan mengetuk." Penuh semangat. Dengan hati berseri-seri. Dimeterai oleh pengharapan kokoh.
Allah di kesunyian bukanlah Allah yang pasif. Ia menanti dengan saksama siapapun yang datang kepadaNya. Ia tak akan pernah menolak apapun permohonan anak-anakNya. Yakinlah!
Tettapi, doa penuh harapan itu selalu dibalut keyakinan bahwa segala jawab tetap ada pada Allah yang mahamurah. Entah kapan, bagaimana, dan di mana? Allah tentu mahatahu akan apa yang kita harapkan. Yang jelas Ia pasti tak akan memberi kita 'batu, ular atau kalajengking' (Luk 11:11-12). Verbo Dei Amorem Spiranti-Tuhan memberkati.***(Penulis Imam Serikat Sabda Allah, Tinggal di Biara Soverdi Bukit Waikomo, Lembata)
Semangat
ReplyDelete