Kemelut Paskah (Puisi Silvia Lake)

 

Silvia Lake (Foto. dok pribadi)

Dentingan waktu terus mengalir               

Jantung semestaku pun digoncang

Semesta?  

Ya, bumiku

Bumiku Pertiwi yang melahirkan insan manusia

Kini menjerit dan menangis

Mengadu pada yang Kuasa dengan sisa napasnya

 

Derita hadir laksana duri

Menikam tanpa rasa, membunuh tanpa belati

Merobek tanpa jeritan

 

Bumiku kelabu oleh luka, bumiku sunyi oleh sepi

Insan manusia berselubungkan kain kelabu

Menarik diri, menyendiri disudut hati

Lalu paskah tiba!

 

Malam itu,

Kita menyepi di sudut paskah

Tak ada bisikan syair remember me di malam Kamis putih


Tak ada nada kasih yang paling agung di Jumat agung

Tak ada sorakan Alleluia Handle di malam Paskah

Semuanya tenggelam dalam sunyi mencekam

 

Tak mengapa,

Bila paskah kali ini terjadi di bilik rumah kita

Lantaran bilik rumah adalah gereja paling kokoh

ketika lantunan doa didaraskan pada Sang Khalik


*Silvia Lake pencinta sastra. Saat ini adalah Guru SMA Sint. Carolus Penfui, Kupang.

1 comment:

  1. Ibu Silvia Lake karyamu sangat dalam. Izinkan saya untuk mencium dan memeluk setiap bait puisimu dengan mesra lalu menguduskan setiap setiap katamu yang sangat bernas.

    Salam kenal ow... Katong basodara dari tanah flobamora teruslah berkarya harumkan tanah kelahiran kita.

    ReplyDelete