Puisi-Puisi Elton Wada-Datang Bulan
Datang
Bulan
Sudah
berapa kali engkau berdarah, Bulan?
Maaf, aku
lupa menghitung luka-lukamu.
Pada
kalender yang mengatur beraraknya usia
aku hanya
mengerti bahwa tiap hari penuh celaka.
dan hari
jadimu akan usai kau disapa bintang.
Tapi
akankah kau tetap jadi rahasia bagi taman
bermain sehabis hujan?
Juga bagi debu
jalanan
yang merindu dimanja walau diinjak orang?
...
Malam
memanggilku membuka jendela.
Membiarkan udara pekat melekat di dinding.
Kau
yang mesti hangat di kening. Dan kukenang pada ranjang setangkup awan.
Datang
Bulan, datanglah. Biarlah mataku ber-kunang-kunang
pada
bukit batuku yang lengang. Asal kau tak kenal lekang.
Ilustrasi |
Datang
Bulan (II)
Kau ke
mana di mana dan bersama siapa hari ini Bulan?
di ruang kelas tadi para guru
mencarimu.
Di antara setiap halaman buku dan tanda baca sudah tak ada lagi kau.
Kata ibumu kau sudah pergi ke sekolah sejak subuh.
Apakah
kau mencari jalan lain demi menggapai langit?
Atau
barangkali adamu di kamar belakang,
membasuh diri dan membalut luka-lukamu agar
bisa tersenyum lagi?
Pintu
kamar kita sudah banyak yang rusak bulan.
Bau tubuhmu pasti disukai angin musim
kemarau
lalu dititipkannya pada awan yang memilih menjatuhkan hujan di siang
bolong.
Sudah 5
hari. 7 hari. Kau masih menyembunyikan diri.
Sungguh aku tak membawa hasil. Aku
masih punya cukup waktu.
21 hingga 31 hari tersisa demi meraihmu walau nilai
matematikaku tak cukup baik merumuskan jalan.
Aku punya
jalan ke rumah,
Bulan agar kelak kau disapa ibu. Asal kau tak lagi melarikan
cahaya hingga membatasi sudut pandangku.
Bisakah
kau rasakan degup jantungku?
Datang
Bulan (III)
Bila
nanti kau tiba di beranda ini
mungkin
tak ada lagi aku di sini.
Selain
beribu sunyi memburu singgah di kakimu
deburan
ombak hilir mudik di jantungmu
desiran
hujan siap berjaga di matamu.
Bila
nanti kau tiba di beranda ini
mungkin
tak ada lagi aku di sini.
Tapi
musim semi siap berlabuh pada malammu
sebuah
senja berharap lebih awal darimu
langit
ingin berjalan bersamamu
Aku ingin
istirahat dari sihir matamu mataku
dalam
sinar mataku matamu
*Puisi-puisi Elton Wada-Datang Bulan sudah dipublikasikan melalui dinding facebooknya. Atas izin penulis puisi-pusi ini dipublikasikan lagi secara(bersambung) di blog (vinsensiusblogspot.com)
Elton Wada |
* Elton Wada, Mahasiswa STFK Ledalero, Maumere Tingkat III. Saat ini menjalani hidupnya sebagai calon imam dalam Serikat Sabda Allah (SVD), tinggal di Unit Agustinus Ledalero.
Post a Comment